NET-Magazines – Sistem periodik unsur adalah kumpulan unsur kimia yang dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat kimianya yang serupa. Sistem ini telah berkembang sejak ditemukannya unsur-unsur pertama pada abad ke-17. Saat ini, sistem periodik unsur dikenal sebagai salah satu bagian paling penting dalam kimia modern.
Dalam sistem periodik unsur, setiap unsur diberi nomor yang disebut nomor atom. Nomor atom menunjukkan jumlah proton yang terdapat pada inti atom unsur tersebut. Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan nomor atom mereka, dan unsur-unsur dengan nomor atom yang serupa ditempatkan dalam satu golongan.
Salah satu konsep penting dalam sistem periodik unsur adalah periode. Periode adalah baris horizontal dalam tabel periodik yang menunjukkan banyaknya lapisan elektron dalam atom unsur. Setiap periode dimulai dengan unsur yang memiliki satu lapisan elektron, dan berakhir dengan unsur yang memiliki lapisan elektron maksimum yang terisi penuh. Saat ini, ada tujuh periode dalam tabel periodik.
Periode Pertama
Periode pertama terdiri dari dua unsur, yaitu hanya hidrogen (H) dan helium (He). Keduanya hanya memiliki satu lapisan elektron, yang berarti keduanya ditempatkan pada periode pertama.
Periode Kedua
Periode kedua terdiri dari unsur-unsur yang memiliki dua lapisan elektron. Unsur-unsur pada periode kedua adalah litium (Li), berilium (Be), boron (B), karbon (C), nitrogen (N), fluorin (F), oksigen (O), dan neon (Ne). Unsur-unsur pada periode kedua memiliki sifat kimia yang serupa karena memiliki jumlah lapisan elektron yang sama.
Periode Ketiga
Periode ketiga terdiri dari unsur-unsur yang memiliki tiga lapisan elektron. Unsur-unsur pada periode ketiga adalah natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), klorin (Cl), fosforus (P), belerang (S), dan argon (Ar). Unsur-unsur pada periode ketiga juga memiliki sifat kimia yang serupa karena memiliki jumlah lapisan elektron yang sama.
Periode Keempat
Periode keempat terdiri dari unsur-unsur yang memiliki empat lapisan elektron. Unsur-unsur pada periode keempat adalah kalium (K), kalsium (Ca), skandium (Sc), titanium (Ti), kromium (Cr), vanadium (V), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), seng (Zn), galium (Ga), germanium (Ge), arsenik (As), bromin (Br), selenium (Se), dan kripton (Kr). Unsur-unsur pada periode keempat memiliki sifat kimia yang serupa karena memiliki jumlah lapisan elektron yang sama.
Periode Kelima
Periode kelima terdiri dari unsur-unsur yang memiliki lima lapisan elektron. Unsur-unsur pada periode kelima adalah rubidium (Rb), stronsium (Sr), ytrium (Y), zirkonium (Zr), niobium (Nb), molibdenum (Mo), teknisium (Tc), rutenium (Ru), rodium (Rh), paladium (Pd), perak (Ag), kadmium (Cd), indium (In), timah (Sn), antimon (Sb), iodium (I), telurium (Te), dan xenon (Xe). Seperti periode sebelumnya, unsur-unsur pada periode kelima memiliki sifat kimia yang serupa karena memiliki jumlah lapisan elektron yang sama.
Periode Keenam
Periode keenam terdiri dari unsur-unsur yang memiliki enam lapisan elektron. Unsur-unsur pada periode keenam adalah sesium (Cs), barium (Ba), lantanida (La) hingga lutetium (Lu), hafnium (Hf), tantalum (Ta), tungsten (W), renium (Re), osmium (Os), iridium (Ir), platinum (Pt), emas (Au), raksa (Hg), talium (Tl), timbal (Pb), bismut (Bi), astatin (At), polonium (Po), dan radon (Rn).
Periode Ketujuh
Periode ketujuh terdiri dari unsur-unsur yang memiliki tujuh lapisan elektron. Unsur-unsur pada periode ketujuh adalah francium (Fr), radium (Ra), aktinida (Ac) hingga lawrensium (Lr), rutherfordium (Rf), dubnium (Db), seaborgium (Sg), bohrium (Bh), hassium (Hs), meitnerium (Mt), darmstadtium (Ds), roentgenium (Rg), nihonium (Nh), copernicium (Cn), flerovium (Fl), moscovium (Mc), livermorium (Lv), tennessin (Ts), dan oganeson (Og).
Periode dalam sistem periodik unsur sangat penting untuk memahami sifat-sifat kimia dari unsur-unsur tersebut. Hal ini karena jumlah lapisan elektron dalam suatu unsur mempengaruhi sifat-sifat kimia dari unsur tersebut. Misalnya, unsur-unsur pada periode keempat cenderung bersifat logam, sementara unsur-unsur pada periode kelima cenderung bersifat non-logam.
Selain itu, pemahaman mengenai periode juga sangat berguna dalam menentukan reaktivitas dan kestabilan unsur-unsur kimia. Sebagai contoh, unsur-unsur pada periode keempat cenderung membentuk senyawa dengan unsur-unsur pada periode ketiga dan kelima, sementara unsur-unsur pada periode kelima cenderung membentuk senyawa dengan unsur-unsur pada periode keenam.
Dalam praktiknya, pemahaman mengenai periode sangat berguna dalam berbagai aplikasi industri. Contohnya adalah produksi baterai lithium-ion, di mana sifat kimia dari unsur-unsur pada periode kedua sangat penting dalam pengembangan teknologi tersebut.