NET-Magazines – Cerita adalah suatu bentuk karya sastra yang berisi narasi atau rangkaian peristiwa yang diceritakan dalam bahasa tertulis atau lisan. Cerita dapat berupa fiksi atau non-fiksi, serta dapat digunakan untuk menghibur, menginspirasi, atau memberikan pelajaran hidup kepada para pembaca atau pendengar. Cerita seringkali memiliki beberapa unsur intrinsik, seperti plot, karakter, setting, tema, dan gaya bahasa, yang membentuk struktur dan makna dari cerita tersebut. Cerita dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti novel, cerpen, dongeng, legenda, mitos, dan lain sebagainya. Cerita merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, karena dapat membantu memahami dunia dan mengembangkan imajinasi serta kreativitas manusia. Untuk dapat memahami dan menikmati sebuah cerita, kita perlu mengenal lima unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita, seperti plot, karakter, setting, tema, dan gaya bahasa. Untuk itu simak artikel mengenai 5 unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita hingga selesai.
Unsur Intrinsik Pada Cerita
Berikut ini adalah 5 unsur intrinsik yang terkandung dalam sebuah cerita.
1. Plot
Plot adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa yang terjadi dalam sebuah cerita. Plot terdiri dari beberapa unsur, yaitu eksposisi, konflik, klimaks, dan resolusi. Eksposisi adalah bagian awal cerita yang memperkenalkan latar belakang, karakter, dan setting. Konflik adalah masalah atau peristiwa yang menjadi inti dari cerita dan memunculkan ketegangan. Klimaks adalah puncak dari konflik atau bagian di mana ketegangan mencapai titik tertinggi. Resolusi adalah bagian akhir cerita di mana konflik diselesaikan atau dipecahkan.
2. Karakter
Karakter adalah tokoh-tokoh dalam cerita yang memiliki peran penting dalam plot. Karakter dapat berupa tokoh utama atau tokoh sampingan. Tokoh utama biasanya adalah pemeran utama dalam cerita dan mengalami perubahan atau transformasi selama cerita berlangsung. Sementara itu, tokoh sampingan adalah karakter yang membantu atau menghalangi tokoh utama dalam mencapai tujuannya.
Karakter dapat dijelaskan melalui tindakan, kata-kata, dan pikiran mereka. Selain itu, karakter juga dapat dijelaskan melalui karakterisasi, yaitu cara penulis menggambarkan karakter. Karakterisasi dapat dilakukan melalui deskripsi fisik, tindakan, kata-kata, dan pikiran karakter.
3. Setting
Setting adalah latar atau tempat di mana cerita berlangsung. Setting dapat berupa tempat, waktu, atau kondisi sosial. Setting juga dapat mempengaruhi cerita dan karakter dalam cerita. Misalnya, setting yang menyeramkan dapat memberikan suasana yang menegangkan dan membuat pembaca atau pendengar merasa tertarik untuk terus membaca atau mendengarkan cerita.
4. Tema
Tema adalah pesan atau ide yang ingin disampaikan melalui cerita. Tema dapat berupa pelajaran hidup, moralitas, atau kritik sosial. Tema dapat dijelaskan secara langsung atau tersirat dalam cerita. Untuk menemukan tema dalam sebuah cerita, pembaca atau pendengar harus memperhatikan pesan atau ide yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara penulis menggunakan bahasa untuk mengekspresikan ide dan cerita. Gaya bahasa dapat berupa penggunaan kata-kata, kalimat, atau bahasa figuratif seperti metafora dan simile. Gaya bahasa juga dapat mempengaruhi cara pembaca atau pendengar memahami cerita.
Dalam menulis sebuah cerita, penulis harus memperhatikan lima unsur intrinsik tersebut agar cerita dapat terstruktur dengan baik dan mudah dimengerti oleh pembaca atau pendengar.
Dalam menulis cerita, penulis harus memperhatikan lima unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita, yaitu plot, karakter, setting, tema, dan gaya bahasa. Demikian artikel mengenai 5 unsur intrinsik yang terkandung dalam sebuah cerita, semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih!