NET-Magazines – Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi. Ilmu ini sangat penting karena dapat membantu kita memahami keanekaragaman makhluk hidup yang ada di dunia ini. Dalam taksonomi, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri morfologi, anatomi, dan genetik yang dimilikinya. Tujuan dari pengelompokan ini adalah untuk memudahkan dalam mengidentifikasi makhluk hidup serta mempelajari hubungan kekerabatan antara makhluk hidup tersebut.
Sejarah Taksonomi
Taksonomi berasal dari kata Yunani “taxis” yang mempunyai arti pengelompokan, dan “nomos” yang berarti hukum atau sebuah aturan. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18. Linnaeus adalah seorang naturalis asal Swedia yang dikenal sebagai “Bapak Taksonomi Modern”. Ia menciptakan sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan struktur bunga dan organ reproduksi pada tanaman serta struktur gigi pada hewan. Linnaeus juga memperkenalkan sistem penamaan binomial yang digunakan hingga saat ini.
Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan tingkat kesamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimilikinya. Tingkatan pengelompokan makhluk hidup dari yang paling umum ke yang paling spesifik adalah kingdom, phylum, class, order, family, genus, dan species.
1. Kingdom
Kingdom adalah tingkatan pengelompokan makhluk hidup yang paling umum. Terdapat lima kingdom dalam taksonomi, yaitu:
- Monera: terdiri dari bakteri dan cyanobacteria
- Protista: terdiri dari protozoa, ganggang, dan jamur lendir
- Fungi: terdiri dari jamur
- Plantae: terdiri dari tumbuhan
- Animalia: terdiri dari hewan
2. Phylum
Phylum adalah tingkatan pengelompokan makhluk hidup yang lebih spesifik dibanding kingdom. Makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri anatomi dan morfologi yang dimilikinya. Contohnya, phylum Chordata terdiri dari hewan-hewan yang memiliki tulang belakang.
3. Class
Class adalah tingkatan pengelompokan makhluk hidup yang lebih spesifik lagi dibanding phylum. Makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri anatomi dan morfologi yang lebih spesifik. Contohnya, class Mammalia terdiri dari hewan-hewan yang menyusui.
4. Order
Order adalah tingkatan pengelompokan makhluk hidup yang lebih spesifik lagi dibanding class. Makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri anatomi dan morfologi yang lebih spesifik lagi. Contohnya, order Carnivora terdiri dari hewan-hewan pemakan daging.
5. Family
Family adalah tingkatan pengelompokan makhluk hidup yang lebih spesifik lagi dibanding order. Makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri anatomi, morfologi, dan genetik yang lebih spesifik lagi. Contohnya, family Felidae terdiri dari kucing-kucingan.
6. Genus
Genus adalah tingkatan pengelompokan makhluk hidup yang lebih spesifik lagi dibanding family. Makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri anatomi, morfologi, dan genetik yang sangat spesifik. Contohnya, genus Panthera terdiri dari kucing-kucing besar seperti singa dan harimau.
7. Species
Species adalah tingkatan pengelompokan makhluk hidup yang paling spesifik. Makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri anatomi, morfologi, dan genetik yang paling spesifik. Contohnya, species Panthera leo terdiri dari singa.
Pentingnya Taksonomi Taksonomi sangat penting karena dapat membantu kita memahami keanekaragaman makhluk hidup yang ada di dunia ini. Dengan mengetahui sistem klasifikasi makhluk hidup, kita dapat mengidentifikasi makhluk hidup dengan lebih mudah serta mempelajari hubungan kekerabatan antara makhluk hidup tersebut. Taksonomi juga dapat membantu dalam upaya konservasi spesies yang terancam punah karena kita dapat memahami spesies mana saja yang perlu dilindungi.
Selain itu, taksonomi juga memainkan peran penting dalam bidang ilmu biologi. Dengan mengetahui sistem klasifikasi makhluk hidup, para ahli biologi dapat mempelajari sifat dan karakteristik makhluk hidup dengan lebih efisien. Taksonomi juga memungkinkan para ahli biologi untuk menemukan spesies baru dan mempelajari hubungan kekerabatan antara spesies tersebut.