NET-Magazines – Overthinking, atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai kebiasaan “berpikir keras”, merupakan kondisi mental yang sering dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Secara umum, overthinking dapat diartikan sebagai kecenderungan seseorang untuk terlalu banyak memikirkan atau memikirkan sesuatu berulang kali dengan berbagai kemungkinan yang terjadi, terlepas dari kebenaran atau kenyataannya.

Namun, di kalangan generasi muda, overthinking sering diungkapkan dalam bahasa gaul yang lebih khas. Bahasa gaul memiliki penggunaan kata-kata yang lebih santai dan ekspresif, dan di sini, arti overthinking lebih dari sekadar “berpikir keras”.

Overthinking: Lebih dari Sekedar “Berpikir Keras”

Overthinking dalam bahasa gaul dapat diartikan sebagai “ngedumel”. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, dan memiliki arti yang hampir sama dengan overthinking, yaitu kecenderungan untuk terus-menerus memikirkan sesuatu dengan berbagai kemungkinan yang terjadi. Namun, kata “ngedumel” memiliki konotasi yang lebih luas dan kompleks.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ngedumel adalah kebiasaan seseorang yang senang mengeluh, merengek, atau mengomel tanpa henti. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang selalu memikirkan hal-hal yang tidak penting atau merasa tidak puas dengan situasi yang ada.

Dalam bahasa gaul lainnya, overthinking juga bisa diungkapkan sebagai “galau”. Istilah ini berasal dari bahasa Sunda, dan biasanya digunakan untuk menggambarkan perasaan cemas atau bimbang yang berlebihan. Orang yang sedang “galau” seringkali terlalu memikirkan masalah-masalah kecil yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan dengan berlebihan.

Overthinking: Sebuah Kebiasaan yang Tidak Sehat

Tentu saja, overthinking atau ngedumel bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Kebiasaan ini dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang, karena terlalu banyak memikirkan sesuatu dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan depresi. Selain itu, overthinking juga dapat mengganggu produktivitas seseorang, karena terlalu banyak memikirkan hal yang tidak penting dapat menghabiskan waktu dan energi yang seharusnya digunakan untuk melakukan tugas-tugas yang lebih produktif.

Bagaimana Mengatasi Overthinking?

Meskipun overthinking atau ngedumel tidak sehat, tetapi banyak orang sulit mengatasi kebiasaan ini. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengatasi overthinking:

1. Sadari ketika Anda mulai terjebak dalam siklus overthinking.
2. Coba untuk mengalihkan perhatian Anda ke kegiatan yang lebih produktif atau menyenangkan.
3. Berbicaralah dengan seseorang yang dapat membantu Anda melihat situasi dengan cara yang berbeda.
4. Gunakan teknik meditasi atau relaksasi untuk menenangkan pikiran Anda.
5. Coba fokus pada hal-hal yang dapat Anda kontrol, bukan hal-hal yang tidak dapat Anda kendalikan.
6. Hindari penggunaan obat-obatan atau minuman beralkohol sebagai cara untuk mengatasi overthinking.
7. Tulis pikiran Anda dalam sebuah jurnal, sehingga Anda dapat merapikan dan mengatasi pikiran-pikiran yang berlebihan.Jangan terlalu berfokus pada kemungkinan buruk yang mungkin terjadi.
8. Cobalah untuk memusatkan perhatian pada kemungkinan yang lebih baik.
9. Lakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan-jalan atau berolahraga. Hal ini dapat membantu menenangkan pikiran dan membuat Anda lebih rileks.
10. Akui bahwa overthinking bukanlah suatu solusi dan cenderung tidak produktif. Cobalah untuk mengalihkan pikiran Anda pada hal-hal yang lebih positif dan berkontribusi pada kehidupan Anda.

 

Mengatasi overthinking memang tidak mudah, tetapi hal tersebut dapat dilakukan dengan cara yang benar. Dengan mengenali dan mengatasi overthinking, Anda dapat merasa lebih baik dan memiliki kehidupan yang lebih seimbang. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang lain atau profesional kesehatan mental jika Anda merasa kesulitan mengatasi overthinking.